Lumrah atau Krisis Akhlak?



MENGHISAP aroma tembakau tanpa sarapan dan kopi, ketika berangkat kerja memang terasa beda. Ada kekosongan tiap tarikan dan kepulan asap yang keluar seperti asap kenalpot.

Ada ketidaknyamanan di dalam perut, seperti gemuruh kecil. Di tambah bocah-bocah berusia sekolah dasar yang heboh menyerok ikan cupang di depan rumah. 


Bukan tidak nyaman lantaran suara mereka. Tapi, karena bahasa yang keluar dari mulut mungil mereka. Entah dari mana mereka mendengar kata-kata “Cuk” “Anjir” dan lain-lain. 


Bagi sebagian orang kata-kata itu mungkin sudah lazim di zaman sekarang. Tapi, pantaskah bocah-bocah itu melontarkan kata-kata itu?


Mari kita bahas sedikit tentang kata anjir atau anjay yang sering dilontarkan kaum muda termasuk anak-anak, beberapa tahun belakangan ini. 


Merujuk artikel di salah satu media online, ada berbagai versi tentang makna anjir atau juga yang diucapkan anjay.


Awalnya kata-kata ini biasa saja dan yang memakai kata-kata ini dalam berkomunikasi juga tidak ada permasalahan sama sekali, tapi secara tiba-tiba kata anjay dan anjir ini ramai diperbincangkan di dunia maya.


Karena ada seorang konten creator (Youtuber) yang mempermasalahkan kata-kata tersebut jadi bahan komunikasi khususnya untuk anak-anak remaja sekarang (anak milenial) karna dianggap kata-kata tidak ini tidak sopan dan yang memakainya seolah-olah tidak ber-etika.


Apalagi saat ini kata-kata anjay dan anjir telah biasa digunakan oleh kebanyakan anak-anak milenial dan tidak jarang juga dipakai oleh orang dewasa pada umumnya.


Jika diperiksa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata anjay memang tidak ditemukan apa artinya namun kita akan menemukan kata anjir yang artinya 1. Terusan, saluran (air), 2. Pohon.


Namun, pada dasarnya kata anjir yang dipakai orang dalam bahasa sehari-hari bukanlah bermaksud mengatakan saluran (air) ataupun pohon, tapi sama sebagaimana maknanya anjay


Kata anjay maupun anjir merupakan ujaran yang memiliki makna yang sama, dalam hal ini kedua kata tersebut bisa diartikan sebagai ekspresi kekesalan ataupun pujian kepada seseorang (lawan bicara). 


Namun tetap saja bahwa makna sesungguhnya dari kedua kata tersebut mengacu kepada seekor binatang, yakni anj*ng.


Selasa, 29 Juni 2021

0 Response to "Lumrah atau Krisis Akhlak?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2